Terngepop

Jumat, 11 April 2008

Wisata gratis melihat landscape kota Semarang

Waktu itu hari Minggu siang aku diminta oleh Ibu untuk mengecek rumah beliau yang sedang dikontrakkan di Perumahan Jangli Permai. Tidak lupa aku membawa kamera digital pinjaman dari Tante untuk memotret keadaan rumah tersebut. Setelah selesai mengambil foto keadaan rumah Ibu akupun pulang, tapi aku memutuskan untuk lewat jalan yang berbeda dengan jalan yang aku lewati saat datang. Aku memutuskan untuk lewat jalan yang melalui komplek perumahan elite Grand Candi Golf.

Dalam perjalanan menuju Grand Candi Golf tak disangka pemandangan yang disuguhkan oleh jalan di atas bukit itu sangat mengesankan. Di sebelah utara terbentang landscape kota Semarang dengan Menara Masjid Agung Jawa Tengah yang menjulang setinggi 99 meter, masih ditambah dengan pemandangan garis pantai Laut Jawa. Kebetulan karena hari cukup cerah maka kapal-kapal yang hendak merapat ke pelabuhan Tanjung Mas pun dapat terlihat. Tapi sayang karena, tidak punya lensa tele maka foto-foto yang Saya sajikan disini tidak dapat memperlihatkan kapal-kapal tersebut. (^_^;)

Pemandangan kota Semarang dari jalan di atas bukit

Menara Masjid Agung Jawa Tengah menjulang di kejauhan

Sementara itu di sebelah selatan Bukit Sari dengan deretan menara-menara stasiun relay berdiri menghadang. Di belakangya, tinggi biru menjulang Gunung Ungaran berdiri dengan gagahnya. Mungkin gunung inilah yang selama ini menginspirasi anak-anak TK & SD kota Semarang dalam pelajaran seni rupa menggambar pemandangan, termasuk juga aku sendiri waktu itu. (^_^)

Gunung Ungaran & Bukit Sari menghadang di selatan

Lagi-lagi Gunung Ungaran & Bukit Sari (^_^)

Kemudian sekitar 100 meter berjalan ke arah barat, aku menemui sebuah tanah lapang yang menjorok ke utara. Aku berpikir pasti kalau ke sana pemandangan akan tampak lebih luas lagi dan tidak ada pohon-pohon yang menghalangi. Tanpa ragu-ragu langsung saja Supra X 125 kubelokkan keluar dari jalan utama melewati jalan setapak. Sedikit off-road melewati jalan tanah yang berbatu-batu sampailah aku ke tempat yang lapang itu. Dan benar saja tempat itu menyajikan pemandangan landscape kota Semarang tanpa mendapat halangan dari pohon-pohon.

Ini dia pemandangan Kota Semarang dilihat dari tanah yang lapang

Langsung saja kukeluarkan kamera dari kantongnya dan mulailah aku mengambil foto-foto pemandangan. Di tengah teriknya sinar matahari siang tampak beberapa ekor kerbau sedang merumput di tanah lapang ini, jadi jika Anda berniat untuk duduk-duduk di rumput perhatikanlah lebih dahulu rumput tersebut. Salah-salah Anda bisa menduduki "ranjau" kerbau. (^_^)

Awas ada kerbau siap menebar ranjau

Di tengah tanah lapang tersebut ada gundukan tanah yang cukup tinggi, langsung saja kudaki gundukan itu untuk mendapatkan view yang lebih luas. Pemandangan daerah di sekitar tanah lapang itupun langsung terhampar dengan jelas. Kamera digital di tangan pun langsung menyalak mengabadikan pemandangan di sekitar situ. Setelah puas mengambil foto akupun pulang.

Oya, sekedar rekomendasi saja. Kalau ingin menikmati romantisnya pemandangan cahaya kota Semarang, datanglah ke tempat ini pada malam hari. Pada malam hari tempat ini justru lebih ramai, banyak pasangan muda-mudi yang duduk-duduk menikmati pemandangan landscape kota Semarang malam hari. Meskipun di tempat ini gelap tidak ada lampu penerangan namun jangan coba-coba berbuat mesum di tempat ini. Mengapa? Karena bisa-bisa Anda menjadi bulan-bulanan warga kampung sekitar dan karena Aku beserta teman-teman dengan senang hati akan mengganggu Anda yang hendak berbuat mesum. He...he...he... (^_^)

Selamat menikmati landscape kota Semarang yang indah. (^_^)V

Tidak ada komentar:

Posting Komentar